Ketika ditanya pengalaman hidupnya, seseorang mungkin akan menceritakan kisah yang paling diingat. Entah memori yang membuatnya bahagia ataupun cerita kelam yang pernah menimpanya.
Terlepas dari bantuan pokok yang dibutuhkan pasca Bencana alam, mereka juga memerlukan pemulihan psikis atau biasa disebut “Trauma Healing”. Kemarin, tepatnya pada Jumat 9 Maret 2018, Laz Al Irsyad Purwokerto adakan “Trauma Healing” pada korban Banjir di Brebes. Ust Mulyadi Yulianto, pendongeng Nasional kemudian mengisahkan anak yang shaleh dan berbakti kepada orang tua. Sifat terpujinya benar-benar diuji saat Bencana melulu lantakkan rumah dan kampung halamannya. Namun, anak tersebut tetap tegar dan tidak larut dalam kesedihan.
Cerita di atas persis apa yang dialami anak-anak di Kota yang terkenal telor asinnya. Bertempat di Mushala Nurul Hikmah, acara yang dikemas dalam bentuk dongeng bersama Ka Imung ini pun menarik perhatian siswa MI Nurul Huda dan beberapa siswa lain yang berbeda Sekolah. Kegiatan ini dipusatkan di Desa Kalibuntu Kec Losari, karena merupakan wilayah paling parah terkena dampak banjir serta menjadi tempat yang sulit untuk dijangkau.
Surya Fajar, GM program Laz Al Irsyad Purwokerto, menegaskan bahwa tujuan dari dongeng yang bertajuk “Musibah Menguatkan Imanku” adalah untuk mengobati rasa pilu, terutama pada anak-anak setelah tempat tinggal mereka diterjang Banjir. “Supaya tidak larut dalam kesedihan dan bisa meneladani karakter anak shaleh yang telah diceritakan.” sambung Surya.
Masih ada asa dibalik peristiwa. Tidak sia-sia bagi orang yang selalu berusaha dan menggantungkan segala sesuatu kepada-Nya. Mari salurkan kepedulian anda terhadap sesama melalui Laz Al Irsyad Purwokerto.
Barakallahu fii. Berbuat baik sepanjang masa,sepanjang hayat. Menghidupkan PPMI, memberi harapan kehidupan dengan kisah hikmah. Pingin belajar sama juga…